Jumat, 04 Maret 2011

Tentang hujan dan hatiku..

Beranda Paviliun 4 08.15 waktu Indonesia bagian LPI Bogor

Tempat ini selalu menjadi tempat favoritku selama menjalankan program SGEI II di Bogor. Pagi ini, kembali hujan menyapa..memercikkan rahmat-Nya. Semoga semua orang terkasih juga merasakan bahagia yang kurasa..

Tentang hujan dan hatiku..


Hujan selalu mampu mendamaikan hatiku..merefresh kembali semua memori di kepala dan di hati (memang ada..?hehe..). Bagaikan sebuah video yang diputarkan di depan mataku, memanggil semua kenangan-kenangan indah yang tersimpan rapi di otak kecilku.

Seperti lagu yang disenandungkan oleh Amanda feat Opick “Terbayang satu wajah, penuh cinta..penuh kasih..”. Mama’…barakallahu, semoga Allah membalas semua cintamu dengan jannah-Nya.

Tentang Masa kanak-kanak ku yang indah, berlarian sepulang sekolah di tengah hujan. Dengan tas dan sepatu yang dibungkus kantong2 (plastic red).

Tentang rumah yang bocor karena hujan dan sang pemilik rumah tidak punya uang untuk memperbaikinya.

Tentang dua orang remaja yang berboncengan di tengah hujan lebat dan tampak menikmati hujan (hmm…perasaanku jadi aneh menyaksikan itu).

Tentang buruh bangunan yang tetap melanjutkan pekerjaannya di tengah hujan deras.

Tentang seorang bapak tua pembersih selokan yang mengerjakan tugasnya bersama dengan hujan.

Tentang anak kecil yang merengek ke ibunya karena mau bergabung dengan teman2nya untuk bermain hujan..

Tentang musibah yang katanya disebabkan oleh hujan yang berkepanjangan. Tapi yakinlah, saya tidak percaya dengan hal itu..Saya begitu menyayangi hujan. Musibah yang melanda karena ulah manusia juga ko’..!

Tentang anak-anak yang menjual payung di Pasar Central Makassar

Tentang para ojek payung di depan Mal Panakkukang Makassar

Tentang Pulau Buaya yang tak tampak dari Parepare kalau sedang hujan di Pinrang

Tentang lubang yang tak terlihat ketika hujan di jalan Pangkep, sering sekali memakan korban bagi pengguna jalan dan membuat bapakku mannoko’-noko’ (mengeluh/ ngomel).

Tentang seorang Perempuan Penepuk Pundak yang mengendarai motornya saangaaaat lambaaat ketika hujan mengguyur Makassarnya..

09:18 waktu bersama Oppah..Ipin..dan siswa Jampang 4

Hujan telah reda..suara tik..tik..tik..nya tergantikan dengan gelak tawa calon penerus bangsa from Jampang Bogor.

Tentang hujan dan hatiku, akan kulanjutkan ketika hujan menyapaku lagi..

T’senyum Slalu..

^_^,

Tidak ada komentar:

Fabiayyi'ala irabbikuma tukazziban...

Fabiayyi'ala irabbikuma tukazziban...