Jumat, 04 Maret 2011

Keroo n Me…

Hari yang indah dan penuh berkah, insya Allah…Kalimat itu senantiasa mengawali hari-hariku, tidak terkecuali ketika menjadi seorang ce’gu (kata Upin-Ipin) di sebuah sekolah yang letaknya cukup dengan membayar angkot Rp.1500 saja. Yah, panggilan Ce’gu di negara tetangga kita bisa jadi adalah sosok luar biasa. Tetapi di negara kita, terkadang profesi mulia ini dikesampingkan. Ah, sudahlah…saya tidak mau jutaan sel saraf pada tubuhku dan tubuh anda sekalian merespon afek negative dari statement yang baru saja kukatakan.
Disuatu pagi ketika guru kelas 1 sekolah tempat saya magang tidak bisa mengajar. Dag..dig..dug,..perut mules, sungguh saya tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku. Oh, tunggu…!Bukankah itu gejala psikosomatis yang sering melanda seseorang yang merasakan kecemasan yang sedikit berlebih ketika dihadapkan dengan suatu masalah..? Benar, saya agak cemas ketika akan mengajar di kelas 1 SD (padahal yang akan saya hadapi adalah anak kecil berumur 6-7 tahun).
Assalamu’alaikum, anak-anak sekalian…!
Satu detik..dua..tiga…empat…lima detik…Ah, lama sekali pikirku!Kenapa mereka belum menjawab salamku..?Sebegitu minimnyakah pelajaran akhlak yang mereka terima?Tanyaku dalam hati yang sudah mulai berdzu’uzon.Astagfirullah…
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, dengan suara yang sangat nyaring dan tampak jelas tarikan urat di leher siswa ketika menjawabnya. Alhamdulillah, senyumku pun mengembang.
Tatapan penuh tanya dan selidik tampak dari sebagian besar makhluk mungil yang ada di depanku. Seolah-olah mereka mau mengatakan, ini siapa yah..?Manis sekali…!!hehe..
Jurus pamungkas yang telah kupersiapkan sebelumnya akhirnya kukeluarkan juga. Seorang sahabat baru yang akan menemani tugas muliaku menjadi seorang pendidik. Namanya Keroo Sepintas, orang-orang akan melihat kalau saya dan Keroo memiliki beberapa kesamaan. Mata bulat besar, pipi tembem, tapi warna kami berbeda yah!Saya sawomatang dan keroo hijau. Hmm, ga’ cocok untuk dibandaingkan deh..!Yahh, dialah Keroo boneka tangan yang kusayang. Rencananya, saya akan memanfaatkan Keroo untuk berbicara kepada siswa. Berharap saya bisa merebut perhatian mereka melalui Keroo.
“Haaii..teman-teman, kenalkan nama saya Keroo” kataku bak pendongeng hebat.
“Haii Keroo, balas anak-anak yang sebagian besar didominasi oleh suara anak perempuan”.
“Yesss..yess..” berhasil kataku dalam hati.
“Bolehkah saya bermain bersama kalian disini..?” lanjutku
Dan seterusnya hingga saya mengajak mereka berkenalan satu per satu. Saya pun hampir lupa kalau sebelumnya psikosomatis menyerang. Kelas hari itu terasa sangat menyenangkan. Tertawa bersama siswaku, kemudian beralih profesi menjadi seorang Ibu untuk mendiamkan anaknya yang menangis karena rautannya direbut oleh temannya, maju ke depan belakang bernyanyi dan senam bersama mereka, dan Keroo tentu saja. Pengalaman pertamaku mengajar di kelas rendah, yang kita kenal dengan kelas yang amat sangat sulit untuk diatur, Subhanallah... Thanks Yaa Rabb,,,syukran Keroo..!
Ternyata dengan sebuah boneka tangan, saya bisa mendapatkan hati siswa di hari pertamaku menjadi Ce’gu..!T’senyum Slalu…^_^,

Tidak ada komentar:

Fabiayyi'ala irabbikuma tukazziban...

Fabiayyi'ala irabbikuma tukazziban...