Kamis, 31 Januari 2008

Tak kenal maka Ta'aruf...


It’s Matiin .....

I’m a muslimah...

Nama lengkap saya A. Tien Asmara Palintan, tapi lebih senang dipanggil MatiiN. Saya terinspirasi dari salah satu nama Allah yang indah (Al- Asmaul Husnah), yakni Al-Matiin yang artinya Yang Maha Kokoh. Jadi....panggil saya Matiin aja, dengan harapan bisa jadi hamba Allah yang senantiasa kokoh dan kuat dalam menjalankan tugas sebagai khalifah di bumiNya Allah....

Saya anak pertama dari lima orang bersaudara, hebat kan...Hmmfhh, semoga saya bisa jadi tauladan yg baik bwt adik2 ku tersayang...

Asalnya dari Parepare city, kota yang menurut saya sangat bersih..Tapi saat ini tinggalnya di Makassar, dan gabung dengan Komunitas Mahasiswa Rantau di BTN Pemda Blok E. 22/38 (My Lovely Kost). Jadi, saya pisah dengan Bu’ Intan & Pa’ Pales di Sumina yang selalu membuatku rindu...

Saya seorang mahasiswa di Fakultas Psikologi UNM, kampus orange yang terkenal dengan sikap “super-creatif” dari mahasiswa yang ada di dalamnya. Hehe...tak jarang kampus kami yang tercinta suka nongol di Metro TV.

Bwt sahabat yang sedang m’baca profil ini...

I just wanna say,

Jangan pernah berputus asa dari rahmat ALLAH ..

Tebarkan senyum untuk saudaramu yg lain,

sebab dunia pun akan tersenyum bersama kita.

Jangan pula bersedih,

sebab hanya kamu sendiri yang akan bersedih.

Do the best all the time just 4 Allah...

Hingga waktu pertemuan denganNya tiba....

Bimbing saya Yaa Hadii...

Ketika kita memohon kekuatan....

Dan Allah SWT memberi kita kesulitan-kesulitan

untuk membuat kita tegar.

Ketika kita memohon kebijakan...

Dan Alllah SWT memberi kita berbagai persoalan hidup

Untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Ketika kita memohon kemakmuran...

Dan Allah SWT memberi kita Otak dan Tenaga

Untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.

Ketika kita memohon keteguhan hati...

Dan Allah SWT memberi bencana dan bahaya untuk diatasi.

Ketika kita memohon cinta...

Dan Allah SWT memberi kita orang-orang bermasalah

Untuk diselamatkan dan dicintai.

Ketika kita memohon kemurahan (kebaikan hati)

Dan Allah SWT memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti

...Begitulah cara ALLAH SWT membimbing kita...

MatiiN’zenyum^_^

AMANAH....!!!


Amanah itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah

Pertanyaan akan ditujukan atas amanah yang dibebankan kepada kita

Barang siapa yang menunaikan ibadah sekecil apapun,

niscaya akan dilihat oleh Allah

dan barang siapa yang melalaikan amanah sekecil apapun akan dilihat.

Manusia tidak akan dapat lari dari tanggung jawab itu.

Karena tempat yang ditinggali adalah bumi Allah....

Umur yang dimiliki adalah ketentuan Allah...

Dan nilai ISLAM adalah tolak ukur dari pelaksanaan amanah tersebut.

Kemudian mereka akan datang menghadap Allah SWT.

SMANGAT MatiiN’z...^_^

Waktuku adalah HARI INI....!!!


Aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman, bukan KRITIK.

Akan kuhargai setiap DETIK, MENIT dan JAM, karena tak sedetik pun dapat ditarik kembali.

Hari ini tidak akan kusia-siakan, seperti waktu lalu yang terbuang percuma.

Hari ini takkan kuisi dengan kecemasan tentang apa yang akan terjadi esok.

Akan kupakai waktuku untuk membuat sesuatu yang kuidamkan terjadi.

Hari ini aku belajar lagi, untuk merubah diri sendiri.

Hari ini akan kuisi dengan KARYA...

Kutinggalkan angan-angan, yang selalu mengatakan:

“Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah”

Jikalau keadaan tetap sama saja dengan kemurahannNya

Aku tetap akan SUKSES dengan apa yang ada padaku

Hari ini aku akan berhenti berkata: “AKU TIDAK PUNYA WAKTU”

Karena aku tahu, aku tidak pernah mempunyai waktu untuk apapun.

Jika aku ingin memiliki waktu, aku harus meluangkannya.

Hari ini akan kulalui seolah hari AKHIRKU,

Akan kulakukan yang terbaik dan.......

Tidak akan ditunda sampai esok.

KARENA ESOK BELUM TENTU ADA

Dear Matiin.....

Genggamlah dengan penuh kegigihan seperti ketika engkau mengingat Al Matiin Yang Maha Menggenggam Kekuatan, Yang Menunjukkan Kegigihan.

Janganlah surut satu langkah pun, karena Al Matiin senantiasa bersamamu. Gigihlah dalam memegang kebenaran, dan mencapai cita-cita,

gigihlah di dalam perjuangan ini nak...

Kegigihanmu tidak akan sia-sia, namun Allah akan membalasnya

dengan balasan yang sangat besar..

Ingat surga tempat kebahagiaan yang abadi menantimu nak....

(Nasihat seorang guru, yang telah merubah hidupku sejak 23 Agustus 06..Jazakallah khaer bil jannah Pak'...)

Wanita Ahli Surga.....

Setiap wanita muslimah tentu ingin menjadi ahli surga. Dan pada dasarnya wanita ahli surga itu adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan kepada Allah SWT yang ia miliki. Tetapi Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah memperinci ciri-ciri itu dalam kitabnya Majumu’ul Fatawa, sebagai berikut:

“ Bertakwa; beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNay, rasul-rasulNya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk; bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan naik haji jika ia mampu; berlaku ihsan, beribadah kepada Allah seakan-akan ia melihat Allah, jika ia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya; ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakal kepada Allah, mencintai Allah dan RasulNya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat padaNya, dan bersabar atas semua takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya,; gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata; menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, kepada keluarga dan masyarakat;berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan kepada seluruh makhluk, termasuk kepada hewan ternak miliknya, menyambung tali persaudaraan terhadap orang ang memutuskannya, memberi kepada orang yang menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang menyakitinya, berinfak, baik ketika lapang maupun di saat semmpit, menahan amarah dan memaafkan manusia, adil dalam segala perkara dan terhadap seluruh makhluk; menjaga lisannya dari berkata dusta, bersaksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain, menepati janji dan aanah yang diberikan kepadanya,; berbakti kepada orang tua serta menyambung silaturahmi dengan para kerabat dan sahabat-sahabatnya. ”
Tentu saja ciri-ciri di atas bukanlah merupakan batasan. Namun selagi ia disebut ketaatan, maka hal tersebut menjadi ciri wanita ahli surga. Sebab llah berfirman, “Barang siapa taat kepada Allah dan RasulNya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang engalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung.” (QS. An Nisa’:13).

Senyum n Silaturahim...??

Minimal tersenyumlah, untuk mengikat hubungan batin yang erat...

Senyum dalam bahasa Arab kerap diistilahkan “sihir” yang halal, karena memang bisa merubah sesuatu dengan dahsyat. Lahir dari hati dan tercermin dari dua bibir, lalu emunculkan rasa kasih sayang dan cinta. Ibnu Uyainah rahimahullah mengatakan, “Wajah berseri dengan senyuman itu bisa mencerahkan hati.” Maka, Rasulullah senantiasa tersenyum manis dan ini sangat menyenangkan bagi siapa pun yang menatapnya. Ia bahkan menasehati kita, “Kamu tidak akan bisa menarik simpati orang lain dengan harta benda yang kamu miliki, tetapi kamu bisa menarik simpati orang lain dengan wajah ceria (senyum) dan dengan akhlak yang baik.”

(HR Abu Ya’la dan Al-Baihaqi).

Tiga Wasiat Bakr bin Abdullah...

“Jika engkau melihat orang lain, aku wasiatkan kepadamu untuk mengatakan tiga hal. Pertama, jika engkau melihat orang yang lebih tua usianya darimu, katakanlah, ”Orang ini sudah mendahuluiku dalam beriman dan beramal shalih, ia tentu lebih bai dariku. Kedua, jika engkau melihat orang yang lebih udah usianya darimu, katakanlah, “ Aku telah mendahuluinya berbuat dosa dan kemaksiatan, tentu ia lebih baik dariku. Dan ketiga, jika engkau melihat sahabat-sahabatmu mnghormatimu dan memuliakanmu, katakanlah, “ Ini adalah keutamaan yang akan diperhitungkan nanti.” Dan kalau melihat mereka kurang menghormatimu, katakanlah, “ Ini adalah akibat dosa yang kuperbuat.” (Bakr bin Abdullah rahimahullah)

Kamis, 17 Januari 2008

Me VS Sepatu Butut Qu....

Bismillah....

Kaki ini terasa ringan melangkah kemana saja..

Tentu saja!! Karena diri ini telah memanjakannya dengan sepasang sepatu berwarna cokelat agak kemerahatian (ehehe...warna apaan tu??).

Sepatu itu adalah oleh-oleh dari ibu waktu ia ke Bali. Sepatunya terbuat dari kain. Beralaskan karet yang kaya’nya lebih mirip gabus...

Poko’nya...it’s very kereeen 4 me..(persepsiku’ ini nah...)

Lucuna...meski hanya karena hujan rintik-rintik, ato ada air gelas yang menetes di sepatuku..., hehe..kakiku langsung basah kuyup (ggrrrrrhhh...dinginnya kaue...!)

Suatu hari, saya termenung sambil menatap sepatu itu...

Tapi bukan “dinginnya” itu yang membuatku termenung, hingga meneteskan air mata...

Penyebabnya adalah fugsi mulia dari si Butut (sepatunya kupanggil kya begitu..). Sepatu itu kini telah rusak..masih bisa kupakai siih(tapi lapuk sekali mi kodong...). Alasnya sudah semakin menipis, pelapisnya pun tinggal sebelah.

Sekali lagi, saya sedih dengan kondisi sepatuku itu...

Si Butut telah menemaniku dalam DAKWAH ini..

Si Butut lah yang menjadi saksi kemana saja kaki ini melangkah..

Si Butut lah yang selama ini mengawal ketika ku mengabdikan diripadaNya.

Yaa Rabb...

Tak dapat kuhitung betapa besar nikmat yang diberikan oleh Butut Mu itu.

Sepasang sepatu telah mengajarkan kita arti sebuah pengabdian kepada pemiliknya..

Ketika saya memakainya ke kampus, ke mall, Liqo’, dll..semuanya tidak lain sebagai pengabdiannya kepada seorang Titien sang pemiliki sepatu.

Si Butut ikhlas merelakan dirinya melakukan apapun yang dikehendaki pemiliknya..

Namun, bagaimana dengan kita...??

Sudah kah kita mengikhlaskan diri kita untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan oleh pemiliki diri kita..??

Sudah kah kita mengabdikan diri kita sebagaimana si Butut mengabdikan diri pada pemiliknya..??

Si Butut hanyalah sebuah benda mati..

Sedangkan kita...??

Allah membekali kita dengan AKAL, supaya kita bisa berfikir...

Allah memberi kita akal MATA, supaya kita bisa Iqra’..

Allah memberi kita mulut, supaya kita bisa melafazkan AsmaNya..

Jadi sudah seberapa besar pengabdia kita padaNya??

Bukan kah Si Butut lebih mulia..??

Astagfirullahal’adzim...

Lihatlah PROSES nya sahabat....

Disebuah ruangan kecil yang berukuran 3x3 m, dua orang mahasiswa duduk berhadapan sambil mendiskusikan hasilfinal kuliahx. Salah satu dari mereka tiba-tiba berteriak. Aaaaaaaaaaaggg...” Jelle’ nya kau final ku’..aduu...bisa2 turun mi nilai ku semester ini..Enaknya itu yang liat buku di??Qta sudah cape’2 belajar, tapi nilainya jelle’ tonji...Dia??Pasti nilainya bagus2..” sambil merapikan jilbab dengan motif bunga-bunga yang menutupi kepalanya. Teman yang ada di sampingnya pun berkata, memang

“ Bagaimana dengan ujian kamu ? Bukannya tadi malam belajar ji? Lalu apa yang kamu khawatirkan....???”

Cerita singkat di atas mungkin terasa sangat biasa bagi kita, tapi sebagian dari sahabat2 kita masih belum mengerti apa yang sebenarnya ia lakukan. Sangat biasa mungkin, kalo hari giniii...mahasiswa masih ngomong soal NYONTEK..!!! Tapi justru hal tersebut masih menjadi budaya bagi sebagian orang yang katanya Agen of Change, Social Control dan berbagai istilah lain yg tidak kalah kerennya...

Sahabatku ....

Saya cuma mau bilang, mau kemana sebenarnya kita??? Kenapa masih juga melakukan perbuatan-perbuatan yang jelas2 Allah g ridho?? Bukan kah semua yg kita lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya?? Dia lah Allah Al Bashiir, yang senantiasa melihat setiap aktivitas yg kau lakukan...Dia lah Allah Al Mu’min, yang senantiasa melihat kejujuranmu padaNya...Namun kenapa masih juga suka NYONTEK??

Buat sahabat2ku yang senantiasa Istiqamah di jalanNya..

Nasehat-menasehatilah dalam kebenaran....”. Bukan pengakuan dari Dosen yang kita harapkan, karena Allah tidak melihat nilai yang diberikan Dosenmu...Bukan pula riuh tepuk tangan teman2 yang membuat kita bangga, karena Allah pun tidak mengharapkan itu...

Allah hanya ingin, engkau menegakkan AsmaNya...

Allah hanya ingin, engkau mengagungkan nama Al Mu’min

ketika kau sedang ujian...

Karena yang Allah lihat dari semuanya adalah sebuah

PROSES...bukan NILAI...

Ketika “mereka” belum mengerti...

Senin, 14 Januari 2008

Assalamu'alaikum....
Tes..tess..teeessss!!!
Hehee..hehe..cuma mau coba nulis di blog yg baru aja saya buat.
Mmm..rasanya kaya' gini toh..
Tunggu yang zeru dari MatiiN yah...!!

Fabiayyi'ala irabbikuma tukazziban...

Fabiayyi'ala irabbikuma tukazziban...